Mengunjungi Desa Trunyan: Menyaksikan Upacara Adat yang Unik di Bali

desa trunyan

Desa Trunyan, terletak di sebelah timur Danau Batur, Bali, merupakan salah satu tempat wisata yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Desa ini terkenal dengan tradisi adat yang unik, yaitu cara pemakaman yang berbeda dari umumnya. Selain itu, Trunyan juga menjadi tempat wisata budaya yang menarik karena keberadaan upacara adat yang berbeda dengan desa-desa di Bali pada umumnya.

Sejarah Desa Trunyan

Desa Trunyan memiliki sejarah yang panjang dan melegenda. Konon, pada zaman dahulu kala, Trunyan merupakan tempat yang dihuni oleh sekelompok orang yang menyembah dewa-dewa kematian. Selain itu, Desa ini juga merupakan salah satu tempat penting dalam sejarah perang Bali.

Budaya Unik Desa Trunyan

Desa Trunyan memiliki budaya yang sangat unik dan berbeda dengan desa-desa di Bali pada umumnya. Salah satu budaya yang paling unik adalah cara pemakaman. Penduduk setempat tidak menguburkan jenazah, tetapi meletakannya di bawah pohon taru menyan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bau dari jenazah tidak menyebar ke seluruh desa.

Selain itu, Trunyan juga terkenal dengan kerajinan tenun khasnya. Tenunan dari Desa yang terletak disebrang danau Batur ini biasanya memiliki pola yang khas dan warna yang cerah. Tenunan ini sering dijadikan sebagai souvenir oleh wisatawan yang berkunjung ke Desa yang berada dipinggiran danau Batur.

Read More:

Labuan Bajo Trip: Mengenal Budaya Lokal di Desa Wae Rebo

Upacara Adat

Salah satu upacara adat yang paling terkenal adalah upacara Ngaben atau pemakaman. Upacara ini sangat berbeda dari upacara pemakaman pada umumnya di Bali. Jenazah tidak dikuburkan, tetapi diletakkan di bawah pohon taru menyan. Selain itu, upacara ini juga melibatkan tarian dan musik tradisional yang sangat menarik untuk disaksikan.

peletakan jenazah dibawah pohon Desa Trunyan

Selain upacara Ngaben,Trunyan juga memiliki upacara adat lainnya, seperti upacara melasti, ngusaba, dan banyak lagi. Setiap upacara memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri.

Tips dan Perhatian

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Desa Trunyan, terdapat beberapa tips dan perhatian yang harus diperhatikan. Pertama, hindari mengganggu kawasan pemakaman dan jangan memotret jenazah yang terdapat di sana. Kedua, bawalah air minum dan topi karena di kawasan desa terik dan panas. Ketiga, datanglah pada hari biasa karena di hari libur atau akhir pekan desa ini biasanya ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Berkunjung ke Desa Trunyan merupakan pengalaman yang sangat berbeda dan menarik. Selain bisa melihat budaya unik yang dimiliki, wisatawan juga bisa menyaksikan upacara adat yang sangat berbeda dengan daerah yang ada di Bali pada umumnya. Wisatawan yang berkunjung ke Trunyan juga dapat membeli souvenir khas dari Trunyan, seperti tenunan dan kerajinan tangan lainnya.